Lumajang, Jawa Timur – 17 Agustus 2025
Hari membahagiakan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80 tahun 2025. Ini juga dirasakan langsung bukan hanya oleh warga Desa Ranupani, Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang, melainkan juga oleh Lembaga Pelatihan Kerja Elang Khatulistiwa Indonesia yang turut serta mendukung kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Desa Ranupani, yaitu Upacara HUT RI ke 80.
Bertindak sebagai Inspektur upacara yaitu Pj Kepala Desa Ranupani, Komandan Upacara oleh Babinkamtibmas, dan Pemimpin Pasukan Upacara oleh LPK Elang Khatulistiwa Indonesia dan Babinsa dari unsur Lembaga Desa. Peserta yang hadir sangat antusias dan semangat, serta khidmat mengikuti jalannya upacara yang diikuti dari berbagai unsur baik pelajar dari tingkat Paud, TK/RA, SD/MI, SMP, unsur Pendidik, Tokoh Masyarakat, budaya, agama, Karangtaruna, Pokdarwis, juga para Pendaki gunung.
Kehadiran LPK Elang Khatulistiwa Indonesia mendorong pemerintah desa dan juga masyarakat, khususnya yang beraktifitas di kegiatan wisata alam, agar meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya untuk menunjang peningkatan ekonomi disektor pariwisat. Terlebih kepada pemandu gunung, porter, juga pengelola wisata alam lainnya, harus disadari adalah sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan perlindungan hukum dan asuransi. Melalui regulasi yang efektif, pelaku wisata alam warga lokal harus lebih diutamakan dalam mendapatkan perlindungan hukum dan kesehatan/keselamatan.
Abby, founder Elang Khatulistiwa Indonesia, menyampaikan bahwa di momen hari kemerdekaan ini pemandu wisata alam yang tidak terorganisir atau freelance dapat perlindungan juga, sebab memiliki hak yang sama. Apalagi sebagai masyarakat lokal Ranupani. Ini juga berguna untuk meningkatkan ekonomi dan mendorong PAD dari sektor pariwisata, khususnya pendakian gunung Semeru.
Di kesempatan yang sama Abby juga menyampaikan bahwa base camp Ranupani menjadi satu-satunya pintu masuk pendakian ke Gunung Semeru yang sampai ke Ranu Kumbolo, sehingga akan banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat di sekitarnya, terutama para pemandu wisata gunung dan porter. Namun hal itu perlu ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan untuk menekan resiko kecelakaan di jalur pendakian, baik yang disebabkan oleh manusia maupun yang disebabkan oleh alam.
Hal itu akan terus dilakukan oleh Lembaga Pelatihan Kerja Elang Khatulistiwa Indonesia dalam memberikan edukasi bagi para pendaki gunung, pemandu gunung, porter, dan pengelola wisata alam yang memiliki resiko tinggi.
Insiden kecelakaan, hilang, maupun kematian di kegiatan wisata alam jangan terus berulang dan bahkan harus ditekan hingga zero accident, agar tempat tempat wisata alam yang ramah banyak diminati pengunjung baik lokal maupun luar negeri.
Harapan di momentum hari kemerdekaan Indonesia ke 80 ini, semoga tidak adanya kecelakaan dan kematian yang terjadi di lokasi pariwisata alam. Untuk itu mari kita tingkatkan kompetensi pemandu, porter, dan pengelola wisata alam, guna menjaga wilayahnya yang aman dan nyaman bagi wisatawan.(*)
Penulis: @AndiSuka_2025
Editor: Ryo Disastro